Warfarin (Cofarin) adalah salah satu obat antikoagulan yang umum digunakan dalam praktek klinis. Biasanya digunakan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit pembekuan darah seperti trombosis vena, emboli paru, stroke iskemik, serta setelah operasi penggantian katup jantung. Dosis yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan individu dan dokter akan melakukan pengawasan melalui pemeriksaan darah untuk menyesuaikan dosis yang sesuai. Tidak dianjurkan untuk menghentikan obat ini atau mengubah dosisnya tanpa pengawasan medis.
Makanan yang meningkatkan efek koagulan
- Obat herbal Tiongkok: Ginkgo biloba, tangkuei (ginseng wanita), dangshen, bunga safflower, saffron, ginseng, lingzhi.
- Bumbu : Bawang putih, bawang merah, cabai, jahe, bubuk jahe segar
- Buah-Buahan: Mangga, jeruk bali, grapefruit, cranberry, delima (jus)
- Suplemen: Minyak ikan (> 2 gram/hari), vitamin E (> 400 IU/hari), glukosamin (> 500 mg/hari), bromelain, biji anggur*, kitosan*
- Minyak: Asam lemak omega-3
- Alkohol (dalam jumlah besar)
Makanan yang meningkatkan efek koagulan
- Vitamin K, vitamin C dosis tinggi, koenzim Q10, hypericum (St. John's Wort), akar licorice (akar manis), teh hijau (katekin), ginseng, jus norni*, susu kedelai*
Warfarin dan Vitamin K
- Di dalam tubuh terdapat banyak faktor pembekuan darah, di antaranya faktor pembekuan darah II, VII, IX, dan X. Faktor-faktor ini memerlukan aktivasi melalui vitamin K aktif untuk menjalankan fungsi pembekuan darah. Warfarin berfungsi dengan cara mengurangi vitamin K aktif di dalam tubuh, sehingga faktor-faktor pembekuan darah tidak dapat diaktifkan, sehingga efek antikoagulan (penghambat pembekuan darah) tercapai. Oleh karena itu, konsumsi vitamin K dalam makanan dapat melemahkan efek warfarin.
Kandungan vitamin K dalam makanan
Referensi kandungan vitamin K dalam 100 gram makanan
|
|||
< 50 mcg
|
50 – 100 mcg
|
100 - 200 mcg
|
> 200 mcg
|
Apel
|
Asparagus
|
Kemangi
|
Brokoli
|
Alpukat
|
Kubis
|
Kubis mini
|
Kacang polong/lentil
|
Wortel
|
Kembang kol (putih)
|
Minyak kanola
|
Selada
|
Seledri
|
Mayones
|
Daun bawang
|
Hati
|
Oat
|
Kacang-kacangan (pistachio)
|
Timun dengan kulit
|
Peterseli
|
Kopi
|
Labu
|
Kailan
|
Bayam
|
Telur
|
|
Minyak kedelai
|
Daun the hijau
|
- Pada prinsipnya makanan-makanan tersebut tidak perlu dihindari, tetapi jangan kebanyakan mengonsumsinya. Jika ragu, silakan berkonsultasi dengan ahli gizi!